Sabtu, 14 November 2015

RESUME JURNAL "FACTOR OF TUBERCULOSIS"

Description: undip
RESUME JURNAL
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI INFORMATIKA
Dosen Pembimbing
Ns. Reni Sulung, S.Kep., M.Kep

      Disusun oleh :
              Alfiah Tri Hastutik
              (22020114130098)
                       A.14.2


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN  UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
                Tuberculosis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang pada bagian tubuh pada paru-paru maupun bagian tubuh lainnya (Sejati,Sofiana,2015).  Pada tahun 1993, WHO mengeluarkan deklarasi yang mengejutkan dunia yaitu “Kedaruratan global” dikarenakan penyakit tuberculosis sulit untuk dikendalikan oleh negara-negara di dunia (Unita,Kusnoputranto,2011).  Penyakit tuberculosis adalah penyakit kronik yang mengkhawatirkan, selain karena sulit untuk diobati namun juga mudah dalam penularannya.
            Penularan dari penderita penyakit tuberculosis kepada orang yang sehat dikarenakan banyak faktor yang mendukung, oleh karena itu dapat dengan mudah menyebar dan terhitung cepat menginfeksi orang disekitarnya. Faktor yang menyebabkan penyakit tuberculosis dengan mudahnya menyebar terdapat 2 faktor yaitu faktor lingkungan dan faktor kebiasaan (Unita,Kusnoputranto,2011). 
            Faktor lingkungan sendiri terbagi menjadi beberapa, yaitu  orang yang tidur sekamar dengan sumber penular, ventilasi rumah kurang memenuhi syarat, status gizi yang rendah dan tidak melakukan imunisasi BCG (Unita,Kusnoputranto, 2011). Faktor tersebut juga dijelaskan pada penelitian lain dan dengan menambahkan adanya kontak langsung dalam satu rumah dengan penderita penyakit tuberculosis  (Simbolon, 2007).
            Penyakit tuberculosis menularkan bakterinya melalui udara, sehingga tidak adanya jarak antara penderita dengan orang sehat seperti seringnya kontak langsung maupun tidur dalam satu kamar maka dengan mudah bakteri menyerang orang sehat tersebut. (Kirenga,dkk, 2015). Sedangkan untuk ventilasi  yang kurang memadai dapat menimbulkan bakteri-bakteri berdiam diri di tempat dan mudah menyerang dikarenakan bakteri tersebut tidak bisa terbunuh oleh pancaran sinar matahari terlebih dalam keadaan lembab (Simbolon, 2007).
             Sedangkan pada faktor kebiasaan terdapat beberapa penyebab terjadinya penyakit tubercukulosis dapat mudah tersebar, antara lain : Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah besar (Kirenga, 2015).
            Dalam suatu penelitian dijelaskan bahwa penggunaan atau konsumsi alkohol dalam jumlah besar > 40 gram perhari menjadi faktor besar dapat terjadi penyakit tuberculosis yang membahayakan (Kirenga, 2015). Hal ini dinyatakan juga dalam penelitian lain bahwa terdapat 50,7 % resiko menderita tuberculosis pada pengonsumsi alkhol dalam jumlah besar karena alkohol dapat merusak jaringan otak dan organ-organ lainnya sehingga tubuh menjadi lemah dan sel imun pun ikut melemah, dalam keadaan inilah bakteri Mycobakterium Tuberculosis ini dengan mudah masuk menginfeksi tubuh (Lennoroth, 2008).  
            Telah banyak diketahui bahwa rokok mengandung berbagai bahan yang membahayakan dan bagaimana efek yang membahayakan bagi tubuh manusia, tidak hanya kepada perokok aktif namun juga membahayakan pada perokok pasif. Merokok merupakan faktor kebiasaan kedua yang dapat meyebabkan terjadinya penyakit tuberculosis dengan beresiko sebesar 26,3 % yang telah dibuktikan pada suatu  penelitian  (Lennoroth, 2008).   Pernyataan didukung oleh penelitian lain yang beranggapan bahwa merokok 13,612 kali dapat beresiko TB dibandingkan dengan orang yang tidak merokok (Simbolon, 2007). Namun berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan di DIY tepatnya Kabupaten Sleman bahwa tidak terdapat hubungan antara orang dengan kebiasaan merokok dengan terjadinya penyakit tuberculosis (Sejati, Sofiana, 2015).
Jadi, sesuai dengan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa  penyakit tuberculosis dapat tersebar dengan mudah karena didukung oleh 2 faktor yaitu faktor lingkungan dan kebiasaan. Faktor lingkungan antara lain orang yang tidur sekamar dengan sumber penular, ventilasi rumah kurang memenuhi syarat, status gizi yang rendah dan tidak melakukan imunisasi BCG. Sedangkan pada faktor kebiasaan yaitu konsumsi alkohol dalam jumlah besar dan merokok. 

Daftar pustaka :
1.      Sejati, Ardhitya dan Sofiana, Liena. 2015. Faktor-Faktor Terjadinya Tuberculosis. Jurnal Kesmas, 10(2) : 122-128.
2.      Unita, Hery dan Kusnoputranto, Haryato.2011. Tuberkulosis Paru di Palembang, Sumatera Selatan. Jurnal Kesmas, 5(5) : 234-240.
3.      Simbolan, Demsa. 2007. Faktor Risiko Tuberculosis Paru di Kabupaten Rejang Lebong. Jurnal Kesmas, 2(3) : 112-119.
4.      Kirenga, dkk. 2015. Tuberculosis Risk Factors Among Tuberculosis Patients In Kampala, Uganda: Implications For Tuberculosis Control. Research Article, 15(13) : 1-7.
5.      Lennorth, dkk. 2008. Alcohol Use As A Risk Factor For Tuberculosis – A Systematic Review. Research Article, 289(8) : 1-12.
6.      Lee, dkk. 2014. Risk Factors For Latent Tuberculosis Infection In Close Contacts Of Active Tuberculosis Patients In South Korea: A Prospective Cohort Study. Research Article, 566(14) : 1-7.


             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar